Berbicara
tentang kemajuaan islam di masa lampau, maka kali ini saya akan
mempostingkan mengenai sebuah pasukan elite yang bernama "Janissary".
Sebuah kebanggaan bagi umat muslim sedunia tentunya bila kita mendengarkan kejayaannya di masa dahulu.
Janisari
(berasal dari bahasa Turki Utsmaniyah: ينيچرى (Yeniçeri) yang berarti
"pasukan baru") adalah pasukan infanteri yang dibentuk oleh Sultan Murad
I dari Kekalifahan Bani Seljuk pada abad ke-14. Pasukan ini berasal
dari bangsa-bangsa Eropa Timur yang wilayahnya berhasil dikuasai oleh
Turki. Utsmani Tentara ini dibentuk tak lama setelah Kekaisaran
Byzantium kalah oleh Turki Utsmani. Alasan utama pembentukan laskar
Janisari adalah karena tentara Turki Utsmani yang ada tidak memadai,
terutama karena terdiri dari suku-suku yang kesetiaanya diragukan.
Janisari awalnya adalah para tahanan perang (terutama yang asalnya dari
Eropa Timur - Balkan) yang diampuni tetapi dengan syarat harus membela
Kekaisaran Turki Utsmani.
Sejalan dengan waktu, untuk memastikan
kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut
pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa
diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu,
pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini
adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru
oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup
banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini
adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa.
Janisari
adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas
mengawal Sultan Dinasti Utsmani (Ottoman Empire). Sedangkan Bani Seljuk
adalah Dinasti sebelum Utsmani. Utsman diambil dari pemimpin kabilah
Osmani yg mempunyai kekuatan yang besar sewaktu Bani Seljuk masih
berkuasa. Waktu Seljuk pecah, kabilah yang dipimpin Osmani menyatukannya
kembali dibawah bendera baru. Kekuasaan Turki Utsmani mencapai seluruh
wilayah di Balkan dan Eropa Tenggara. Kota Wina dua kali diserang oleh
kakuatan Turki Utsmani, tetapi karena seluruh kerajaan di Eropa bersatu
untuk membendung dengan kekuatan penuh dan logistik yang memadai, ambisi
Turki Utsmani untuk menguasai seluruh Eropa tidak berhasil.
Pakaian
khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya
yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban.
Kisah
terkenal mengenai kehebatan pasukan ini adalah ketika Byzantine kalah
total saat Constantinopel ditaklukan oleh Turki Utsmani yang dipimpin
oleh Sultan Mahmud Al-Fatih, beliau anak dari Sultan Murad II. Saat itu
Janisari adalah pasukan yang berperan penting dalam pertempuran
tersebut. Yang menarik, pada zaman Sultan Mahmud, Pasukan Janisari
termasuk yang ikut bertempur melawan Dracula si Penyula dari Wallachia
dekat Transevalnia yang haus darah. Dracula (Vlad Teppes) sempat
dikalahkan adiknya sendiri yaitu Radu yang saat itu menjadi pemimpin
Janisari untuk menaklukan Dracula. (Dracula artinya anak Dracul atau
anak naga karena bapaknya adalah Vlad Dracul yang menjadi anggota Ordo
Naga).
Jannisary sendiri dibagi manjadi dua kesatuan, yaitu:
infantri dan kavaleri.Selain Janisari, Turki Utsmaniyah juga masih
mempunyai kesatuan elite lainnya, yaitu: Tentara Ghulam, Cavalary
Sipahi, dan tentunya pasukan Onta.
Selama beberapa abad Janisari
bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu
Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar.
Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun
1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari
mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar