Kamis, 08 November 2012

Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte adalah salah seorang jendral militer paling terkemuka sekaligus eksentrik sepanjang sejarah. Ia dikenal sebagai orang yang berani mengambil resiko, jenius yang gila kerja, tidak sabaran, dapat memaafkan teman yang mengkhianatinya sekalipun, sampai pemimpin yang mampu menggerakkan ribuan pasukan agar berperang untuknya. Kehidupan Kaisar Perancis legendaris yang berhasil mendominasi Eropa selama beberapa dekade ini pun tidak lepas dari konflik dan kisah yang rumit. Tindak tanduk, strategi serta detail peperangan Napoleon sampai saat ini masih dipelajari di berbagai akademi militer dunia. Kontribusi terbesar Napoleon lainnya adalah Napoleonic Code, sebuah sistem adminitrasi serta judisial yang diadopsi sebagian besar Eropa Barat.
 
Early Life
Napoleon lahir di Ajaccio, Corsica, pada tanggal 15 Agustus 1769. Ayahnya yakni Carlo Buonaparte, adalah seorang pengacara dan oportunis politik, sementara ibunya bernama Marie-Letizia. Napoleon merupakan anak ke-dua dari 8 bersaudara. Ia memiliki kakak laki-laki bernama Joseph dan adik bernama Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline serta Jerome. Keluarga Buonaparte merupakan keluarga yang kaya sekaligus memiliki status kebangsawanan Corsica. Status keluarganya ini memudahkan Napoleon untuk belajar di sekolah-sekolah elite yang pada masa tersebut hanya diperuntukkan untuk keluarga bangsawan. Pendidikan yang ditempuh Napoleon muda dimulai di sekolah regilius Autun, tepatnya untuk belajar bahasa Perancis. Beberapa bulan kemudian ia dipindahkan ke sekolah akademi di Brienne-le-Château. Catatan sejarah menyebutkan bahwa selain berkat kemampuannya, Napoleon dapat bersekolah di Brienne atas koneksi ibunya dengan Comte de Marbeuf, gubenur militer Corsica. Konon sang ibu memiliki affair dengan petinggi militer tersebut.
 
Napoleon sangat tertarik para pelajaran sejarah dan geografi yang membuatnya bercita-cita untuk menjadi seorang pelaut. Namun setelah lulus dari Brienne dan melanjutkan studi di sekolah elite École Militaire di Paris, ia berhenti berambisi untuk berlayar bebas. Wafatnya sang ayah pada tanggal Februari 1785 membuat Napoleon harus segera bekerja untuk membantu keluarganya.
 
Raising General
Setelah lulus dari École Militaire pada bulan September 1785, Napoleon ditugaskan sebagai second lieutenant di La Fère Artillery untuk berpatroli di wilayah Valence, Drôme dan Auxonne. Pada saat Revolusi Perancis pecah di tahun 1789, Napoleon berhasil merebut simpati petinggi Corsica bernama Pasquale Paoli untuk memberinya pasukan. Tindak-tanduknya di saat Perancis bergejolak ternyata membuahkan hasil. Pada bulan Desember 1793, Napoleon berhasil menjadi pahlawan untuk Toulon dan semakin mendapat kepercayaan dari pemerintah. Dan 2 tahun kemudian (tahun 1795), Napoleon berhasil mempertahankan pemerintahan dari pasukan pemberontak di Baras.
 
Becoming Emperor
Selain memiliki pengetahuan mengenai militer yang sangat baik, Napoleon juga memiliki kepiawaian dalam berpolitik. Di bulan Februari 1800 ia berhasil membangun First Consul, sebuah lembaga pemerintah yang mulai berkecimpung dalam urusan negara selain militer. Urusan dalam negara sempat ditinggalkan Napoleon karena masih harus berperang untuk Perancis dengan beberapa negara Eropa. Memasuki bulan Juni 1800, Napoleon kembali dengan kemenangan. Namun kedamaian tidak membuat Napoleon berhenti berkiprah karena ia kembali mengutak-atik sistem negaranya, mereformasi bidang ekonomi, legal system, gereja, militer, edukasi sampai dengan sistemasi pemerintahan itu sendiri. Napoleon mengerjakan semuanya dengan detail, mengumpulkan setiap data dan memeriksanya sampai langsung mengecek ke lapangan. Napoleon akhirnya menjadi seorang pemimpin yang menguasai ilmu politik, militer maupun kenegaraan. Talentanya yang luar biasa membuat rakyat Perancis sepakat untuk mengangkat Napoleon sebagai kaisar Perancis di tahun 1804.
 
Falling Down
Tidak ada manusia yang sempurna. Rentetan kemenangan yang diraih Napoleon membuatnya semakin berambisi untuk memperluas kekuasaan. Tetapi invasi Perancis ke Rusia di tahun 1812 membawa hasil di luar dugaan. Grande Armée, pasukan kebanggan Napoleon, mengalami kekalahan telak dan kekuatannya tidak kembali pulih seperti semula. Pada tahun 1813, pasukan Sixth Coalition kembali mengalahkan pasukan Napoleon di Leipzig. Tahun berikutnya, invasi pasukan the Coalition memaksa Napoleon untuk mengungsi ke pulau Elba. Kurang dari setahun Napoleon berhasil keluar dari Elba dan mengumpulkan kembali kekuatannya, namun kembali dikalahkan di Battle of Waterloo pada bulan Juni 1815. Serangkaian kekalah yang diterima membuat Napoleon menghabiskan enam tahun sisa hidupnya di bawah pengawasan negara Inggris di pulau Saint Helena. Napoleon akhirnya meninggal akibat kanker usus pada tanggal 5 Mei 1821. Namun dugaan lain menyebutkan bahwa sang pahlawan perang dibunuh dengan cara diracuni dengan memakai arsenik.
 
Le Petit Caporal
Satu hal yang juga menarik dan diperdebatkan dari hidup Napoleon adalah tinggi badannya. Banyak yang menjadikan Napoleon sebagai model dari short man syndrome, sebuah kecenderungan dimana orang-orang yang berperawakan kurang tinggi bertindak lebih agresif daripada orang-orang yang lebih tinggi daripadanya, sebagai sebuah counterpart untuk menutupi kekurangan fisiknya. Napoleon disebutkan memiliki tinggi sekira 5 kaki 2 inci, yang memang berada di bawah standar tinggi pria normal di masa itu. Namun ada pula yang menyebutkan tinggi sebenarnya adalah 5 kaki 7 inci dan masuk dalam tinggi rata-rata pria Perancis. Kesan pendek Napoleon konon dipengaruhi oleh prajurit dan bodyguard yang selalu mengikutinya, dimana perawakan mereka yang lebih besar membuat tubuh Napoleon terkesan lebih kecil. Napoleon toh memang dijuluki le petit caporal alias pemimpin yang bertubuh kecil. Entah julukan tersebut hanya lelucon bagi para bawahannya, atau menang sengaja dibuat Napoleon untuk mengecoh musuh-musuhnya.
 
Dengan kesan 'kecil' inilah maka musuh akan meremehkan kemampuan Napoleon, yang memudahkannya untuk mengecoh di saat perang. Tetapi dugaan bahwa Napoleon memiliki postur tubuh yang betul-betul pendek datang pula dari fakta istri pertamanya, Josephine, yang memiliki tinggi sekira 5 kaki 4 inci. Sang istri konon diminta untuk tidak memakai high heels agar tidak lebih tinggi saat mendampingi sang kaisar.
 
TRIVIA
·         Penjabaran orang-orang yang mengatakan bahwa tubuh Napoleon sangat pendek memunculkan inferiority complex yang disebut Napoleon Complex, rasa minder yang dialami orang bertubuh pendek.
·         Dalam game Psychonauts, gamer akan berkelana dalam pikiran seseorang dimana ia terlibat dalam pertarungan dengan Napoleon.
·         Sekitar tahun 2010 nanti gamer dapat memainkan seri game Total Wars terbaru yang berjudul Napoleon: Total Wars, yang menceritakan sepak-terjangnya dalam beragam peperangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar