
Napoleon Bonaparte adalah salah seorang jendral militer paling
terkemuka sekaligus eksentrik sepanjang sejarah. Ia dikenal sebagai
orang yang berani mengambil resiko, jenius yang gila kerja, tidak
sabaran, dapat memaafkan teman yang mengkhianatinya sekalipun, sampai
pemimpin yang mampu menggerakkan ribuan pasukan agar berperang untuknya.
Kehidupan Kaisar Perancis legendaris yang berhasil mendominasi Eropa
selama beberapa dekade ini pun tidak lepas dari konflik dan kisah yang
rumit. Tindak tanduk, strategi serta detail peperangan Napoleon sampai
saat ini masih dipelajari di berbagai akademi militer dunia. Kontribusi
terbesar Napoleon lainnya adalah Napoleonic Code, sebuah sistem
adminitrasi serta judisial yang diadopsi sebagian besar Eropa Barat.
Early Life
Napoleon lahir di Ajaccio, Corsica, pada tanggal 15 Agustus 1769.
Ayahnya yakni Carlo Buonaparte, adalah seorang pengacara dan oportunis
politik, sementara ibunya bernama Marie-Letizia. Napoleon merupakan anak
ke-dua dari 8 bersaudara. Ia memiliki kakak laki-laki bernama Joseph
dan adik bernama Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline serta Jerome.
Keluarga Buonaparte merupakan keluarga yang kaya sekaligus memiliki
status kebangsawanan Corsica. Status keluarganya ini memudahkan Napoleon
untuk belajar di sekolah-sekolah elite yang pada masa tersebut hanya
diperuntukkan untuk keluarga bangsawan. Pendidikan yang ditempuh
Napoleon muda dimulai di sekolah regilius Autun, tepatnya untuk belajar
bahasa Perancis. Beberapa bulan kemudian ia dipindahkan ke sekolah
akademi di Brienne-le-Château. Catatan sejarah menyebutkan bahwa selain
berkat kemampuannya, Napoleon dapat bersekolah di Brienne atas koneksi
ibunya dengan Comte de Marbeuf, gubenur militer Corsica. Konon sang ibu
memiliki affair dengan petinggi militer tersebut.

Napoleon sangat tertarik para pelajaran sejarah dan geografi yang
membuatnya bercita-cita untuk menjadi seorang pelaut. Namun setelah
lulus dari Brienne dan melanjutkan studi di sekolah elite École
Militaire di Paris, ia berhenti berambisi untuk berlayar bebas. Wafatnya
sang ayah pada tanggal Februari 1785 membuat Napoleon harus segera
bekerja untuk membantu keluarganya.
Raising General
Setelah lulus dari École Militaire pada bulan September 1785, Napoleon ditugaskan sebagai second lieutenant
di La Fère Artillery untuk berpatroli di wilayah Valence, Drôme dan
Auxonne. Pada saat Revolusi Perancis pecah di tahun 1789, Napoleon
berhasil merebut simpati petinggi Corsica bernama Pasquale Paoli untuk
memberinya pasukan. Tindak-tanduknya di saat Perancis bergejolak
ternyata membuahkan hasil. Pada bulan Desember 1793, Napoleon berhasil
menjadi pahlawan untuk Toulon dan semakin mendapat kepercayaan dari
pemerintah. Dan 2 tahun kemudian (tahun 1795), Napoleon berhasil
mempertahankan pemerintahan dari pasukan pemberontak di Baras.
Becoming Emperor
Selain memiliki pengetahuan mengenai militer yang sangat baik, Napoleon
juga memiliki kepiawaian dalam berpolitik. Di bulan Februari 1800 ia
berhasil membangun First Consul, sebuah lembaga pemerintah yang mulai
berkecimpung dalam urusan negara selain militer. Urusan dalam negara
sempat ditinggalkan Napoleon karena masih harus berperang untuk Perancis
dengan beberapa negara Eropa. Memasuki bulan Juni 1800, Napoleon
kembali dengan kemenangan. Namun kedamaian tidak membuat Napoleon
berhenti berkiprah karena ia kembali mengutak-atik sistem negaranya,
mereformasi bidang ekonomi, legal system, gereja, militer,
edukasi sampai dengan sistemasi pemerintahan itu sendiri. Napoleon
mengerjakan semuanya dengan detail, mengumpulkan setiap data dan
memeriksanya sampai langsung mengecek ke lapangan. Napoleon akhirnya
menjadi seorang pemimpin yang menguasai ilmu politik, militer maupun
kenegaraan. Talentanya yang luar biasa membuat rakyat Perancis sepakat
untuk mengangkat Napoleon sebagai kaisar Perancis di tahun 1804.

Falling Down
Tidak ada manusia yang sempurna. Rentetan kemenangan yang diraih
Napoleon membuatnya semakin berambisi untuk memperluas kekuasaan. Tetapi
invasi Perancis ke Rusia di tahun 1812 membawa hasil di luar dugaan.
Grande Armée, pasukan kebanggan Napoleon, mengalami kekalahan telak dan
kekuatannya tidak kembali pulih seperti semula. Pada tahun 1813, pasukan
Sixth Coalition kembali mengalahkan pasukan Napoleon di Leipzig. Tahun
berikutnya, invasi pasukan the Coalition memaksa Napoleon untuk
mengungsi ke pulau Elba. Kurang dari setahun Napoleon berhasil keluar
dari Elba dan mengumpulkan kembali kekuatannya, namun kembali dikalahkan
di Battle of Waterloo pada bulan Juni 1815. Serangkaian kekalah yang
diterima membuat Napoleon menghabiskan enam tahun sisa hidupnya di bawah
pengawasan negara Inggris di pulau Saint Helena. Napoleon akhirnya
meninggal akibat kanker usus pada tanggal 5 Mei 1821. Namun dugaan lain
menyebutkan bahwa sang pahlawan perang dibunuh dengan cara diracuni
dengan memakai arsenik.

Le Petit Caporal
Satu hal yang juga menarik dan diperdebatkan dari hidup Napoleon adalah
tinggi badannya. Banyak yang menjadikan Napoleon sebagai model dari short man syndrome,
sebuah kecenderungan dimana orang-orang yang berperawakan kurang tinggi
bertindak lebih agresif daripada orang-orang yang lebih tinggi
daripadanya, sebagai sebuah counterpart untuk menutupi kekurangan
fisiknya. Napoleon disebutkan memiliki tinggi sekira 5 kaki 2 inci,
yang memang berada di bawah standar tinggi pria normal di masa itu.
Namun ada pula yang menyebutkan tinggi sebenarnya adalah 5 kaki 7 inci
dan masuk dalam tinggi rata-rata pria Perancis. Kesan pendek Napoleon
konon dipengaruhi oleh prajurit dan bodyguard yang selalu mengikutinya,
dimana perawakan mereka yang lebih besar membuat tubuh Napoleon terkesan
lebih kecil. Napoleon toh memang dijuluki le petit caporal alias
pemimpin yang bertubuh kecil. Entah julukan tersebut hanya lelucon bagi
para bawahannya, atau menang sengaja dibuat Napoleon untuk mengecoh
musuh-musuhnya.
Dengan kesan 'kecil' inilah maka musuh akan meremehkan kemampuan
Napoleon, yang memudahkannya untuk mengecoh di saat perang. Tetapi
dugaan bahwa Napoleon memiliki postur tubuh yang betul-betul pendek
datang pula dari fakta istri pertamanya, Josephine, yang memiliki tinggi
sekira 5 kaki 4 inci. Sang istri konon diminta untuk tidak memakai high heels agar tidak lebih tinggi saat mendampingi sang kaisar.

TRIVIA
· Penjabaran
orang-orang yang mengatakan bahwa tubuh Napoleon sangat pendek
memunculkan inferiority complex yang disebut Napoleon Complex, rasa
minder yang dialami orang bertubuh pendek.
· Dalam game Psychonauts, gamer akan berkelana dalam pikiran seseorang dimana ia terlibat dalam pertarungan dengan Napoleon.
· Sekitar
tahun 2010 nanti gamer dapat memainkan seri game Total Wars terbaru
yang berjudul Napoleon: Total Wars, yang menceritakan sepak-terjangnya
dalam beragam peperangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar